Senin, 12 Oktober 2015

MEMPENGARUHU PERILAKU

Kelompok 7 ANGGUR

Anatasya Gabrilea 10513830
Gina Permatasari 13513737
Muhamad Nurdin 15513753
Sinta Parwati 18513504
Yulsafa Tifanny 19513585


Mata Kuliah: Psikologi Manajemen
Kelas: 3PA06


BAB I
PENDAHULUAN


Tujuan pembahasan ini ialah meninjau secara luas beberapa hal yang terjadi apabila seseorang, yaitu A, bermaksud untuk berkomunikasi dengan orang lain, yaitu B, untuk tujuan tertentu misalnya merubah perilaku B. Marilah kita mulai dengan suatu kode yang jelas. A adalah si pengubah, B adalah orang yang dirubah. Kemudian, kita juga akan membahas masalah sarana dan alat, yaitu model-model untuk mempengaruhi perilaku.


Rumusan Masalah:
1.  Definisi Pengaruh
2. Kunci Perubahan Perilaku
3. Bagaimana Mempengaruhi Orang Lain : Berbagai Model
4. Wewenang



BAB II
PEMBAHASAN


-         Definisi Pengaruh

Mungkin ide yang paling penting di dalam keseluruhan ini ialah bahwa apabila A bermaksud mempengaruhi B, maka sebaiknya ia menyadari bahwa ia sedang melaksanakan tugas emosional sebagai tugas intelektual; bahwa perubahan pada individu, organisasi, masyarakat selalu meliputi komponen yang luas dari emosionalitas. Sebagian besar pendidikan telah mengajarkan agar kita percaya bahwa kita mempengaruhi orang melalui akal sehat,atau sekurang-kurangnya kita harus demikian. Orang harus dibujuk dengan fakta-fakta, dengan bukti, dengan kebenaran. Tetapi suatu pengamatan terhadap kenyataan akan memperlihatkan kepada kita bahwa pada sebagian besar masalah, akal hanyalah merupakan suatu komponen yang kecil saja dari proses. Kebanyakan dari kita menerima atau menolak ide-ide baru atau merubah perilaku kita sebagai hal yang lebih merupakan jawaban terhadap perasaan-perasaan daripada terhadap fakta-fakta. Kita berubah karena ditakuti-takuti atau dirayu atau disayangi atau diancam.
Maka jika kita menyatakan bahwa sebagian besar  perubahan dari pengaruh adalah merupakan proses emosional, kita juga melakukannya tanpa menyesal ataupun tanpa sikap sinis.


-         Kunci Perubahan Perilaku

Kuncinya terletak pada orang yang diubah  sebagian besar pun kekuasaan  yang dimiliki oleh seseorang pengubah, betapapun mungkin “superior” nya ia, orang yang dirubahlah yang menentukan keputusan terakhir untuk berubah. Si karyawanlah, bahkan buruh paling rendah sekalipun, yang paling menentukan apakah ia akan muncul di tempat kerja atau tidak. Orang yang diubahlah yang berubah. A dapat memperguanakan pengaruhnya lebih sedikit atau lebih banyak terhadap situasi A dapat menari-nari dengan girang di depan B; ia dapat membujuk, mengancam dan menghukum, tetapi B lah yang membuat keputusan terakhir tentang apakah ia akan berubah atau tidak. Lagipula, bukan B tetapi justru A lah yang merasakan ketegangan yang kebutuhan-kebutuhannya tak terpuaskan. Maka A lah yang setidak-tidaknya sebagian bergantung kepada B.

Pihak yang diubah harus mempunyai kekuasaan untuk memutuskan apakah ia akan berubah atau tidak akan berubah. A dapat mempengaruhi keputusan tersebut tetapi ia tidak dapat membuatnya. Hal ini disebabkan oleh karena keputusan yang dibuat B merupakan integrasi dari kekuatan-kekuatan yang dibebankan kepadanya oleh A bersama dengan sejumlah besar kekuatan-kekuatan dalam diri B yang tidak dapat dikuasai oleh A.

Bagaimana mempengaruhi orang lain: Berbagai Model

a. Wewenang

Suatu kekuasaan ekstra yang potensial, yang diberikan oleh pihak ketiga (yaitu organisasi) kepada beberapa anggotanya dengan maksud untuk menjamin suatu pembagian kekuasaan yang tidak sama dengan kata lain agar memberikan kepastian bahwa beberapa orang adalah sebagai kepala dan yang lain sebagai bawahan.

b. Taktik Kekuasaan, tekanan dan paksaan

Taktik-taktik kekuasaan yang memaksa sebagai mekanisme pengaruh. Biasanya bergantung kepada pengurangan (atau ancaman pengurangan) terhadap sarana-sarana pemuasan kebutuhan orang lain, disertai dengan suatu tuntutan perubahan perilaku.

c. Manipulasi (model licik untuk mempengaruhi)

Suatu kekuasaan yang perlu dipertanyakan dan bersifat merendahkan diri. Mempengaruhi sesorang atau kelompok dengan tujuan untuk mengubah perilaku atau persepsi orang atau kelompok secara licik.

d. Model kerjasama (mempengaruhi tanpa wewenang atau paksaan)

Sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau tujuan bersama (soekanto, 1990) kerjasama (cooperation) adalah suatu  usaha atau bekerja untuk  suatu hasil  (baron & byane, 2000)

Wewenang

Wewenang  adalah resmi,dapat dilimpahkan kekuasaan yang dipasang pada bahu. Wewenang  adalah kekuasaan yang memasuki hubungan dua pihak melalui organisasi. Wewenang adalah mekanisme memasuki hubungan dua pihak melalui organisasi. Wewenang mekanisme kelembagaan yang bertujuan untuk mana diantara dua anggota suatu hubungan.

a.  Wewenang menurut orang yang memegangnya

Wewenang sungguh-sungguh berguna karena merupakan suatu mekanisme untuk melakukan koordinasi dan pengendalian dalam organisasi. Orang harus disuruh bekerja pada waktunya. Mereka harus menggunakan waktunya untuk lebih baik bekerja ketimbang bercerita atau berada diruang istirahat. Mereka harus melaksanakan kebijaksanaan dan membuat keputusan yang tepat. Mereka harus mengerjakan semua hal ini apabila organisasi ingin cepat maju mencapai tujuan-tujuannya dengan berbagai jenis cara yang terkoordinasi.

b. Wewenang menurut para bawahan

Komunikasi dari bawah sering tidak lancar. Terlalu banyak pekerja yang bersikap bahwa adalah sia-sia bahkan berbahaya untuk “memanjat” menghubungi atasan. Mereka mengelak berkomunikasi dengan atasan karena tiga alasan pokok.
1.     Mereka takut akan otoritas.
2.     Mereka(pekerja) tidak begitu yakin bahwa mereka benar.
3.     Mereka berpikir bahwa resiko untuk berkomunikasi keatasan banyak ruginya daripada untungnya.


BAB III
PENUTUP



Didalam pembahasan ini pusat perhatian telah kita arahkan kepada beberapa aspek umum dari banyak situasi perubahan perilaku. Perubahan adalah suatu proses emosional yang sangat tinggi. Penghargaan itu seharusnya membawa si pengubah kearah memperilakukan logika sebagai sesuatu yang berguna tetapi merupakan alat yang sangat terbatas kekuatannya untuk mengubah.

Wewenang yang resmi adalah suatu jenis kekuasaan yang dapat dilimpahkan. Kekuasaan untuk mempengaruhi perilaku orang lain mungkin juga berasal dari sumber-sumber lainnya terutama dari keahlian, kepribadian, dan kekayaan si pengubah perilaku.

Wewenang  yang membatasi dilihat oleh para manajer sebagi suatu alat untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan. Wewenang yang membatasi mempunyai keuntungan keuntungan karena kesederhanaannya, kecepatannya dan memberikan kepuasan pribadi bagi para pengubah yang sangat berkuasa yang merasa tidak yakin terhadap diri mereka sendiri. Wewenang yang membatasi juga membantu untuk membina suatu derajat yang minimal dari penyesuaian oleh bawahan kepada standar yang ditetapkan oleh atasan.



DAFTAR PUSTAKA

Leavit,J.H. dkk.(1992).Psikologi Manajemen, Alih Bahasa Zarkasi,M.Jakarta: Erlangga
Feinberg, M.R.(1994).Psikologi Manajemen,Alih Bahasa R.Turman.Jakarta: PT Kesaint Blanc Indah Corp
Sari,B.F.(2010).Bentuk Kerjasama(Coorperation) pada interaksi sosial waria. Journal of Universitas Gunadarma

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.