Sabtu, 11 April 2015
PENYESUAIAN DIRI DAN PERTUMBUHAN (minggu7)
a. Penyesuain Diri
Pengertian penyesuain diri
Penyesuain diri merupakan
salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Dimana dari mulai lahir
manusia sampai pada akhirnya mereka meninggal mereka akan melakukan yang namanya
penyesuaian diri. Manusia menyesuaikan diri baik dalam lingkungan maupun dalam
diri sendiri untuk bisa beradaptasi dalam lingkungan mereka serta untuk
mengatasi masalah dalam kehidupan kita semua.
Penyesuaian diri (self-adjustment) adalah suatu proses
yang melibatkan respon-respon mental dan perbuatan individu dalam upaya
memenuhi kebutuhan-kebutuhan, dan mengatasi ketegangan, frustasi, dan konflik
dengan memperhatikan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup (Alexander
Schneiders. 1964:51).
Schneiders juga memandang bahwa penyesuaian diri dapat
ditinjau dari empat sudut pandang yaitu: (1) Penyesuaian diri sebagai adaptasi
(adaptation), (2) Penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), (3)
Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery) dan, (4) Perbedaan
individual pada perilaku dan respon yang muncul dari masing-masing individu
dalam menanggapi masalah (individual variation).
Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamika yang
bertujuan untuk mengubah tingkah laku agar terjadi hubungan yang selaras antara
dirinya dan lingkungannya. Penyesuaian diri mempunyai dua aspek yaitu
penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian diri sosial.
Penyesuaian diri pribadi adalah penyesuaian individu
terhadap dirinya sendiri dan percaya pada diri sendiri. Sedangkan penyesuaian
individu sosial merupakan suatu proses yang terjadi dalam lingkungan social
tempat individu hidup dan berinteraksi dengannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyesuaian Diri
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri antara
lain (Enung dalam Nofiana, 2010:17):
Faktor Fisiologis. Struktur jasmani merupakan kondisi
yang primer dari tingkah laku yang penting bagi proses penyesuaian diri.
Faktor Psikologis. Banyak faktor psikologis yang
mempengaruhi penyesuaian diri antara lain pengalaman, aktualisasi diri,
frustasi, depresi, dsb.
Konsep penyesuaian diri
Penyesuaian dapat diartikan atau dideskripsikan sebagai
adaptasi dapat mempertahankan eksistensinya atau bisa survive dan memperoleh
kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang
memuaskan dengan tuntutan sosial. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai
konformitas, yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip.
Penyesuaian sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana
dan mengorganisasi respons-respons sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi
segala macam konflik, kesulitan, dan frustrasi-frustrasi secara efisien.
Individu memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup
dengan cara yang memenuhi syarat. Penyesuaian sebagai penguasaan dan kematangan
emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah secara positif memiliki
respons emosional yang tepat pada setiap situasi. Disimpulkan bahwa
penyesuaian adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri
dan pada lingkungannya.
b. Pertumbuhan Personal
Manusia merupakan makhluk individu. Manusia itu disebut
individu apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi
mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang
manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan
sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku
spesifik dirinya. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung
terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui
proses yang panjang. Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter
atau kepribadian. Dan hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak
faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan
karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih banyak
meluangkan waktu dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan
atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan
individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat pun
terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi
pertumbuhan individu.
Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam
jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman. Prof. Gessel mengatakan, bahwa
pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan
terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya.
1. Penekanan pertumbuhan, penyesuain diri dan pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai
hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal
pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai
proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang
herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan
berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan
struktur biologis.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
2. Variasi dalam Pertumbuhan
Dalam variasi pertumbuhan memang sangat beragam. Tidak
semua individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri berdasarkan tingkatan
usia, pertumbuhan fisik, maupun sosial nya. Mengapa? karena terkadang terdapat
rintangan-rintangan yang menyebabkan ketidak berhasilan individu dalam
melakukan penyesuaian, baik rintangan itu dari dalam diri atau dari luar diri.
3. Kondisi-Kondisi untuk Bertumbuh
Kondisi jasmani seperti pembawa atau konstitusi
fisik dan tempramen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembangannya
secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh, kondisi
jasmani dan kondisi pertumbuhan fisik memang sangat mempengaruhi bagaimana
individu dapat menyesuaikan diri nya.
Carl Roger (1961) menyebutkan 3 aspek yang memfasilitasi
pertumbuhan personal dalam suatu hubungan : 1. Keikhlasan kemampuan untuk
menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan. 2. Menghormati
keterpisahan dari orang lain tanpa kecuali, dan 3. Keinginan yang terus menerus
untuk memahami atau berempati terhadap orang lain.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan personal :
1. Faktor biologis
Karakteristik anggota tubuh yang berbeda setiap orang,
kepribadian, atau warisan biologis yang sangat kental.
2. Faktor geografis
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang
dan nantinya akan menentukan baik atau tidaknya pertumbuhan personal seseorang.
3. Faktor budaya
Tidak di pungkiri kebudayaan juga berpengaruh penting
dalam kepribadian seseorang, tetapi bukan berarti setiap orang dengan
kebudayaan yang sama memiliki kepribadian yang sama juga.
Selain itu, ada satu hal yang tidak kalah penting
berkaitan dengan penyesuaian diri dan pertumbuhan personal adalah komunikasi.
Dengan kemampuan komunikasi yang baik maka penyesuaian diri dan pertumbuhan
personal seseorang juga akan berjalan baik.
4. Fenomenologi pertumbuhan
Fenomenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan” yang dipersepsi dan diinterpretasi secara subyektif. Setiap, orang mengalami dunia dengan caranya sendiri. “Alam pengalaman setia orang berbeda dari alam pengalaman orang lain.” (Brouwer, 1983:14 Fenomenologi banyak mempengaruhi tulisan-tulisan Carl Rogers, yang boleh disebut sebagai Bapak Psikologi Humanistik). Carl Rogers menggarisbesarkan pandangan Humanisme sebagai berikut (kita pinjam dengan sedikit perubahan dari Coleman dan Hammen, 1974:33)
Daftar Pustaka
http://www.kajianpustaka.com/2013/01/teori-penyesuaian-diri.html#ixzz2Ul3cqCrv
http://stephanierieny.blogspot.com/2013/03/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan.html
Schneiders, Alexander.
1964. Personal Adjustment and Mental Health. Holt, Rineharr, and Wisnton. New
York
Schultz, Duane. 1991.
Psikologi Pertumbuhan : Model-Model Kepribadian Sehat. Kanisius. Yogyakarta
https://silvinamar.wordpress.com/2013/06/09/1032/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar