Selasa, 10 November 2015
REVIEW FILM EVEREST
Kelompok 7 ( Anggur )
Anatasya Gabrilea ( 10513830 )
Gina Permatasari ( 13513737 )
Sinta Parwati ( 18513504 )
Yulsafa Tifanny ( 19513585 )
Muhamad Nurdin (15513753 )
Aulia syarafina (17511941)
Mata Kuliah: Psikologi Manajemen
Kelas: 3PA06
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Film merupakan karya seni berupa
rangkaian gambar hidup yang diputar sehingga menghasilkan sebuah ilusi gambar
bergerak yang disajikan sebagai bentuk hiburan. Ilusi dari rangkaian gambar
tersebut menghasilkan gerakan kontinyu berupa video. Film sering disebut juga
sebagai movie atau moving picture. Film merupakan bentuk seni modern dan
populer yang dibuat untuk kepentingan bisnis dan hiburan. Pembuatan film kini
sudah menjadi sebuah industri populer di seluruh dunia, dimana film film layar
lebar selalu dinantikan kehadirannya di bioskop bioskop.
Film everest merupakan film yang diangkat dari buku Into Thin Air yang ditulis oleh jurnalis Jon Krakauer, film
ini juga Kisah yang nyata tahun 1996, dimana saat
itu Everest menjadi saksi tewasnya 8 pendaki di pegunungan Himalaya, Nepal.
1.2 Rumusan masalah
1. Siapa saja tokoh
yang berperan dalam film everest?
2. Bagaimana
perjuangan rob dan kawan-kawan untuk mencapai puncak gunung?
3. Bagaimana tanggung
jawab rob kepada kawan-kawan untuk mencapai puncak gunung?
4. Teori apa saja
yang termasuk dalam film everest?
Tujuan
Dapat memahami dan
mempelajari tentang perjuangan seseorang untuk mencapai puncak gunung,
kerjasama dan kesetiakawanan dalam melewati rintangan dan kesetiaan istri
terhadap suami.
BAB
II
PEMBAHASAN
Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata pada 10
Mei 1996. Kisah ini adalah salah satu tragedi terbesar dalam sejarah pendakian
puncak Everest. Kisah yang menelan 12 pendaki tewas diterjang badai salju.
Film Everest juga seperti berniat membuat
rekonstruksi ulang sekaligus pemeriksaan terhadap penyebab tragedi 1996 yang
menjadi poin utama film ini. Cuaca ekstrem, kondisi beberapa peserta, dan
membludaknya jumlah pendaki yang berimbas pada manajemen jalur pendakian dan
perlengkapannya, ditekankan sebagai penyebab utama dari tewasnya sejumlah
pendaki saat itu. Puncak Everest di Pegunungan Himalaya mempunyai pesona yang
sangat mengagumkan sehingga banyak pendaki amatir hingga profesional
mempertaruhkan jiwa dan raga bahkan nyawa untuk bisa berada di puncak tertinggi
di 8.848 meter di atas permukaan laut.
Rob Hall (Jason Clarke) adalah seorang pendaki
profesional yang menjadi pemandu ekspedisi puncak Everest dibawah naungan Adventure
Consultans. Ia membuka peluang bagi siapa saja yang ingin mendaki puncak
tertinggi di dunia.
Bersama tim yang telah mengenal Everest, Mike Groom
(Thomas M. Wright), Ang Dorjee (Ang Phula Sherpa), dan Andy "Harold"
Harris (Martin Henderson), Rob membawa klien menuju puncak tertinggi.
Kliennya pun dari berbagai macam profesi mereka
adalah Beck Weathers (Josh Brolin), Doug Hansen (John Hawkes), Lou Kasischke
(Mark Derwin), Frank Fischbeck (Todd Boyce), Jon Krakauer (Michael Kelly),
Yasuko Namba (Naoko Mori), John Taske (Tim Dantay), dan Stuart Hutchison
(Demetri Goritsas).
Semua persiapan telah dirampungkan. Cuaca yang cerah
dan persiapan yang matang mereka yakin akan berada di puncak tertinggi pada 10
Mei 1996. Pendakian pun dilakukan, halangan dan rintangan bisa dilewati dengan
kerjasama dan kesetiakawanan yang erat.
Pendakian dimulai dari Katmandu dan disini kita bisa
melihat sekilas dan kebudayaan dan kehidupan masyarakat Nepal. Sebelum mendaki,
para pendaki harus di-aklimatisasi terlebih dahulu selama beberapa minggu agar
bisa beradaptasi dengan cuaca ekstrim di ketinggian 8.000+ meter di atas
permukaan laut, yang bisa menyebabkan hipotermia dan kerusakan organ parah.
Adventure Consultant bukanlah satu-satunya guide
komersil disana. Ada banyak guide lain yang ikut tahun ini yang
mengakibatkan pendakian kali ini menjadi pendakian teramai. Dua grup yang
paling mencolok dipimpin oleh Scott Fischer (Jake Gyllenhaal) dari
Amerika dan Anatoli Boukreev (Ingvar Sigordson) dari Rusia yang punya
hubungan yang tak terlalu baik dengan Rob.
Rob sadar udara yang cerah, membuat seluruh pendaki
dari mancanegara ingin berada di atas pada 10 Mei. Hal ini membuatnya
bekerjasama dengan rombongan Scott Fiscer (Jake Gyllenhaal) dari tim Mountain
Madness. Dua leader pendaki ini bekerjasama untuk membawa rombongannya
naik ke puncak dengan cara dan pola yang berbeda. Untuk melewati maut,
leader yang terkenal di Everest ini keduanya saling bergotong royong dan
saling percaya.
Rob berhasil membawa rombongannya ke atas puncak kecuali
Beck Weathers yang tertinggal karena masalah penglihatan. Berbeda dengan Rob,
Scott tidak mampu melewati halangan di berbagi jalur yang ada. Beberapa
rombongan ada yang sampai ke puncak namun Scott sendiri terjebak di jalur
sempit.
Petualangan berubah menjadi tragedi. Bukan hanya
karena perubahan cuaca namun juga dikarenakan human error seperti
kurangnya tabung oksigen atau tali pengaman yang putus, yang tidak begitu
dijelaskan.
Rob dan Doug harus melewati jalur yang sulit.
Kesulitan semakin menjadi jadi saat fisik mereka melemah sedangkan badai mulai
datang. Oksigen yang menipis membuat konsentrasi mereka memudar. Berbagai
penyakit dalam cuaca dingin pun mereka rasakan. Saat menapaki jalur setapak,
Doug tiba-tiba menghilang. Perjuangan Rob mengantarkan Doug tidak terbayar,
karena sahabatnya lebih memilih menjatuhkan diri untuk meringankan beban Rob
menuju basecamp.
Rob sendirian. Basecamp
selaku pusat komando mencari keberadaan sang pemimpin. Adventure Consultans tak
ingin sang pemimpin meninggal di atas puncak. Adventure Consultans menghubungi
istri Rob. Di momen ini, Rob memberi nama anak perempuannya Sarah lewat
sambungan radio.
Everest lebih
banyak menunjukan tentang drama ketimbang action. Perbincangan Rob
dengan basecamp selaku pusat komando dan sang istri lebih kuat
ketimbang aksi mereka ketika mendaki atau turun.
Analisis
film sesuai teori menurut kelompok:
Menurut kelompok kami, sikap Rob sebagai leader
berhubungan dengan beberapa teori kepemimpinan, yaitu:
a. Kepemimpinan
adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk
mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling).
b. Kepemimpinan
adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh
kemauan untuk tujuan kelompok (George P. Terry).
c. Kepemimpinan
adalah Kegiatan mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan
umum (H. Koontz dan C. Donnell).
d. Kepemimpinan
adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama guna mencapai
tujuan tertentu yang diinginkan (Ordway Tead).
e. Kepemimpinan
dapat di definisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk
mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang
dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi (Sarros dan
Butchatsky, 1996).
f. Kepemimipinan
adalah proses mempengaruhi orang lain agar mampu memahami serta menyetujui apa
yang harus dilakukan sekaligus bagaimana melakuannya, termasuk pula proses
memfasilitasi upaya individu atau kelompok dalam memenuhi tujuan bersama (Yukl).
g. Kepemimpinan
adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Miftah, 1997).
Sikap Rob di
film ini sebagai pemimpin menurut kelompok kami sudah cukup baik. Rob
bertanggung jawab atas keselamatan anggotanya dan bertanggung jawab atas tujuan
yang ingin dicapai. Rob mampu menjadi sosok leader yang mengayomi dan tak pantang
menyerah. Sementara itu sosok Scott Fischer memang punya andil dalam pendakian
ini.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam film ini kita
bisa melihat keindahan Nepal,
pegunungan Himalaya dan puncak Everest tersaji dengan sangat indah. Everest
diajarkan bagaimana menaik gunung secara profesional. Bukan hanya naik sekedar
sampai puncak. Persiapan yang matang dan outfit yang
sesuai. Film everest ini juga mengajarkan kita
bagaimana cara seseorang untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan tidak mudah
banyak rintangan. Film ini juga mengajarkan kita tentang sikap bertanggung
jawab seorang pemimpin kepada anggotanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Sutikno,
S. M. (2014). Pemimpin dan Kepemimpinan.
Lombok : Holistica
Ali,
E. M. (2013). Kepemimpinan Integratif
Dalam Konteks Good Governance. Jakarta : PT. Multicerdas Publishing
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar