Selasa, 21 Oktober 2014

PSIKOLOGI ABNORMAL

Psikologi abnormal adalah bagian dari ilmu psikologi yang mempelajari dan berhungan dengan perilaku yang dianggap normal. Tujuan dari penelitian semacam ini untuk mengetahui akar penyebab dari gangguan kepribadian dan menganalisis gejala gangguan kepribadian. Analisis sangat berfokus pada penggendalian gangguan kepribadian dan membuat rencana tindakan terhadap pengobatan gangguan pengjiwaan. Untuk memahami perilaku abnormal psikolog menggunakan acuan DSM (Diagnostic and Statistical manual of mental disorder) DSM adalah system klasifikasi gangguan–gangguan mental yang paling luas di terima. DSM menggunakan criteria diagnostic specific untuk mengelompokkan pola–pola perilaku abnormal yang mempunyai ciri–ciri klinis yang sama dan suatu sistem evaluasi yang multiaksial. Sistem aksial terdiri dari 5 klasifikasi. Penilaian perilaku abnormal dapat di telaah menggunakan berbagai cara ( metode ) salah satunya metode–metode assestment yang harus reliabel dan valid yang dapat diukur melalui beberapa cara yang tetap memperhitungkan faktor–faktor budaya dan etnik yang juga penting untuk dilakukan.

KRITERIA YANG MENENTUKAN ABNORMALITAS

1. Perilaku yang tidak biasa
Perilaku yang tidak biasa disebut abnormal . Hanya sedikit dari kita yang menyatakan melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Hal seperti itu hamper dikatakan abnormal dalam budaya kita.

2. Perilaku yang tidak dapat diterima secara social atau melanggar norma sosial.
Setiap masyarakat memiliki norma – norma / standar yang menentukan jenis perilaku yang dapat diterima dalam beragam konteks tertentu. Perilaku yang dianggap normal dalam satu budaya mungkin dianggap abnormal dalam budaya lain. Satu implikasi dari mendasarkan definisi dari perilaku abnormal pada norma social adalah bahwa norma – norma tersebut merefleksikan standar yang relative bukan kebenaran universal.

3. Persepsi atau tingkah laku yang salah terhadap realitas
Biasanya sistem sensori dan proses kognitif memungkinkan kita untuk membentuk representasi mental yang akurat tentang lingkungan sekitar.

4. Orang – orang tersebut berada dalam stress personal yang signifikan
Kondisi stress personal yang diakibatkan oleh gangguan emosi seperti kecemasan, ketakutan atau depresi. Namun terkadang kecemasan dan depresi merupakan respon yang sesuai dengan situasi tertentu.

5. Perilaku maladaptive
Perilaku yang menimbulkan ketidakbahagiaan dan membatasi kemampuan kita untuk berfungsi dalam peran yang diharapkan.

Jenis-jenis Gangguan Kepribadian

Menurut buku Pedoman Penggolongan Diagnosa Gangguan Jiwa Indonesia (PPDGJ, 1983) danDiasnogtic Statistical Manual of Mental Disorder(DSM-IV-TR, 2004), gambaran klinis Gangguan Kepribadian (Personality Disorder) dibagi dalam 13 kategori yaitu sebagai berikut:

1. Gangguan Kepribadian Psikopatik(Psychopathic/Antisosial Personality Disorders)adalah pola gangguan kepribadian yang didominasi oleh ketidakpedulian dan pelanggaran terhadap tata tertib, norma, etika dan hukum yang berlaku.

2. Gangguan Kepribadian Paranoid (Paranoid Personality Disorders) adalah pola kepribadian yang didominasi oleh ketidak-percayaan dan kecurigaan terhadap orang lain disertai rasa dengki.

3. Gangguan Kepribadian Skizoid (Schizoid Personality Disorders) adalah pola kepribadian yang didominasi oleh pemisahan diri dari pergaulan sosial dan menyempitnya ekspresi emosional (dingin).

4. Gangguan Kepribadian Skizotipal (Schizotipal Personality Disorders) adalah pola kepribadian yang didominasi oleh rasa tidak nyaman dalam hubungan dengan orang lain, penyimpangan pola pikir (cognitive) atau persepsi dan perilaku yang eksentrik (aneh).

5. Gangguan Kepribadian Ambang (Borderline Personality Disorders) adalah pola kepribadian yang didominasi oleh ketidak-stabilan dalam hubungan pergaulan sosial, citra diri (self-image), alam perasaan (affects) dan tindakan yang tiada terduga serta menyolok(marked impulsitivy).

6. Gangguan Kepribadian Histerik (Histrionic Personality Disorders) adalah pola kepribadian yang didominasi oleh emosi yang berlebihan dan mencari perhatian.

7. Gangguan Kepribadian Narsistik (Narcissistic Personality Disorders) adalah pola kepribadian yang didominasi oleh perasaan dirinya hebat, senang dipuji dan dikagumi serta tidak ada rasa empati (tidak punya perasaan).

8. Gangguan Kepribadian Menghindar (Avoidant Personality Disorders) adalah pola kepribadian yang didominasi oleh hambatan sosial, perasaan tidak percaya diri dan sangat sensitif terhadap hal-hal yang negatif.

9. Gangguan Kepribadian Astenik (Dependent Personality Disorders) adalah pola kepribadian yang didominasi oleh ketidak-mampuan untuk berdiri sendiri, ketergantungan terhadap orang lain dan keinginan untuk selalu dilayani.

10. Gangguan Kepribadian Anankastik (Obsessive-Compulsive Personality Disorders)adalah pola kepribadian yang didominasi oleh pikiran yang terpaku (preoccupation)terhadap kebiasaan sehari-hari, kontrol diri yang kuat dan serba ingin sempurna(perfectionism).

11. Gangguan Kepribadian Siklotimik (Affective Personality Disorders) adalah pola kepribadian yang didominasi gangguan alam perasaan (affective) yang ditandai oleh gejala gembira berlebihan dan sedih berlebihan.

12. Gangguan Kepribadian Eksplosif (Explossive Personality Disorders) adalah pola kepribadian yang didominasi oleh hilangnya pengendalian emosi (agresif) yang mengakibatkan tindakan kekerasan dan kerusakan harta benda.

13. Gangguan Kepribadian Pasif-Agresif (Passive-Agressive Personality Disorders)adalah pola kepribadian yang didominasi oleh perilaku yang tidak wajar terhadap pekerjaan maupun pergaulan sosial, msialnya berlambat-lambat, mengulur waktu dengan alasan “lupa”.


REFENSI

http://madanionline.org/jenis-jenis-gangguan-kepribadian/
http://www.wedaran.com/6781/pengertian-psikologi-abnormal-jenis-gangguan-kepribadian/
http://kusbiantari.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Diberdayakan oleh Blogger.