Senin, 02 Juni 2014
Hubungan Antara Ekologi dengan Ilmu-Ilmu lainnya
Hubungan Antara
Ekologi dan Ilmu lainnya
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah
“Matematika
dan ilmu alamiah dasar (softskill)”
Dosen
Pengampu:
Sidik
Lestiyono
Disusun
Oleh:
Yulsafa
Tifanny
Putri
19513585
Kelas
1PA08
Fakultas
Psikologi
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmatnya, sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini tanpa suatu halangan apapun.
Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah ”Matematika & Ilmu Alamiah Dasar” yang diberikan
oleh dosen pengampu.
Ucapan
terima kasih saya sampaikan untuk keluarga saya dan rekan-rekan sekalian yang
telah memberikan dorongan kepada saya, sehingga makalah Hubungan antara ekologi
dan ilmu lainnya (psikologi) ini dapat saya selesaikan.
Meskipun
demikian saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
menyempurnakan makalah ini.
Demikian
sepatah kata dari saya, semoga makalah ini bermanfaat untuk penulis pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Depok, Juni 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam pandangan historis, ekologi tidak begitu
jelas. Ini disebabkan karena perkembangannya yang berangsur-angsur. Catatan
Hipocratus, Aristoteles, dan filosof lainnya, merupakan naskah kuno yang berisi
rujukan tentang masalah-masalah ekologi, meskipun tidak menggunakan nama ekologi.
Baru pada abad ke-16 dan 17 yang timbul dari natural history yang kemudian
berkembang menjadi satu ilmu yang sistematik, analitik, dan obyektif mengenai
hubungan organisme dan lingkungan yaitu EKOLOGI. Nama tersebut baru dikemukakan
oleh seorang ahli biologi Jerman yang bernama Earns Haeckel (1834-1919) pada
tahun 1860.
Sebelum itu, banyak orang besar dari kebangunan biologi abad ke-18 telah menyumbang kepada pokok persoalannya walaupun etiket “ekologi” tidak digunakan. Misalnya: Anton van Leeuwenhoek, yang lebih dikenal sebagai ahli mikroskop perintis dari awal tahun 1700 juga mempelopori pengkajian “rantai-rantai makanan” dan “pengaturan populasi”, dua bidang penting dalam ekologi mutakhir.
Sebelum itu, banyak orang besar dari kebangunan biologi abad ke-18 telah menyumbang kepada pokok persoalannya walaupun etiket “ekologi” tidak digunakan. Misalnya: Anton van Leeuwenhoek, yang lebih dikenal sebagai ahli mikroskop perintis dari awal tahun 1700 juga mempelopori pengkajian “rantai-rantai makanan” dan “pengaturan populasi”, dua bidang penting dalam ekologi mutakhir.
Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai suatu
disiplin ilmu dan berkembang terus dengan cepat. Apalagi saat dunia sangat peka
terhadap masalah lingkungan dalam mengadakan dan memelihara mutu manusia.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang mendasarinya dan selalu berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ekologi?
2. Apa pengertian Psikologi?
3. Bagaimana hubungan Ekologi dengan Ilmu-ilmu lainnya?
4. Bagaimana hubungan Ekologi dengan Psikologi?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ekologi
2. Untuk mengetahui pengertian psikologi
3. Untuk mengetahui hubungan ekologi dengan ilmu-ilmu
lainnya
4. Untuk mengetahui hubungan ekologi dengan Psikologi
BAB
II
PEMBAHASAN
Pengertian Ekologi
Ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang
berarti rumah atau tempat hidup, dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiyah
Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme
terhadap lingkungannya. Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan
antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor
lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mngatakan bahwa ekologi adalah
suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang, dan
manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dan
mengapa berada di tempat tersebut. Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi
yang hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak
melakukan percobaan.
Tetapi biasanya ekologi didevinisikan sebagi
pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok organisme
terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal-balik antara
organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi memperhatikan
terutama biologi “golongan-golongan” organisme dan dengan proses-proses
fungsional di daratan dan air adalah lebih tetap berhubungan dengan upaya
mutakhir untuk mendevinisikan ekologi sebagai pengkajian struktur dan fungsi
alam, telah dipahami bahwa manusia merupakan bagian dari pada alam.
Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu
studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia
adalah bagian dari alam. Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem
ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan,
biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor
fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya
menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi
adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.
Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari
makhluk hidup dalam rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola
hubungan timbal balik antara makhluk hidup sesamanya dan dengan komponen di
sekitarnya. Dengan demikian seorang ahli ekologi juga menaruh minat kepada
manusia, sebab manusia merupakan spesies lain (makhluk hidup) dalam kehidupan
di biosfer (tempat hidup) secara keseluruhan. Selanjutnya dengan adanya gerakan
kesadaran lingkungan di negara maju sejak tahun 1968 sedangkan di Indonesia
sejak tahun 1972, di mana setiap orang mulai memikirkan masalah pencemaran,
daerah-daerah alami, hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan
energi, kenaikan suhu bumi karena efek rumah kaca atau pemanasan global, ozon
berlubang dan lainnya telah memberikan efek yang mendalam atas teori ekologi.
Ekologi merupakan disiplin baru dari Biologi yang merupakan mata rantai fisik
dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang menjembatani antara ilmu alam dan
ilmu sosial.
Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari
kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti
jiwa dan logos berarti ilmu.
Secara
harafiah psikologi diartikan
sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau
jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat
abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya.
Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti
dengan istilah psikis.
Hubungan Ekologi dengan Ilmu-ilmu lainnya
Ekologi mempunyai perkembangan yang
berangsur-angsur. Dari perkembangan itu semakin terlihat bahwa ekologi
mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup
dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang dalam hubungannya
dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara organisme dan lingkungan,
semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup dan
lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan,
perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi
karena efek dari rumah kaca atau pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya,
ini berarti juga harus berbicara mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian,
kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan lainnya.
Boleh dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa
hubungan ekologi dengan hampir semua bidang ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa
semua orang harus memahami ekologi.
Dalam ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-individu dari setiap spesies organisme. Sedangkan komunitas adalah semua populasi-populasi yang menduduki daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi bersama sebagai sistem ekologi atau ekosistem. Penting untuk diketahui bahwa tidak ada garis pemisah yang jelas ditunjukan pada spektrum yang dimaksud.
Dalam ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-individu dari setiap spesies organisme. Sedangkan komunitas adalah semua populasi-populasi yang menduduki daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi bersama sebagai sistem ekologi atau ekosistem. Penting untuk diketahui bahwa tidak ada garis pemisah yang jelas ditunjukan pada spektrum yang dimaksud.
Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan
mineral) pada setiap tingkat menghasilkan sistem-sistem fungsional yang khas.
Di mana sistem tersebut mempunyai tujuan dan merupakan gabungan dari berbagai
komponen yang secara teratur berinteraksi satu sama lain dan saling
ketergantungan serta membentuk satu kesatuan secara keseluruhan. Agar mudah
dimengerti hubungan organisme dan lingkungannya, semua bidang ilmu yang dapat
menerangkan setiap makhluk hidup dan lingkungan sangat diperlukan. Penyebaran,
adaptasi dan aspek-aspek fungsi organisme dan komunitas banyak dipelajari dalam
ekologi dan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu biologi lainnya seperti
taksonomi, morfologi, fisiologi, genetika. Sedangkan klimatologi, ilmu tanah,
geologi, dan fisika memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan. Jadi
pengetahuan dan biologi sangat diperlukan bagi seorang ahli ekologi untuk dapat
mengungkapkan hubungan antara lingkungan dan dunia kehidupan.
Pembagian Ekologi
Ekologi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Autekologi: membahas pengkajian individu
organisme atau spesies. Sejarah-sejarah hidup dan prilaku sebagai cara-cara
penyesuaian diri terhadap lingkungan biasanya mendapatkan penekanan.
2. Synekologi: membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi bersama sebagai satuan.
2. Synekologi: membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi bersama sebagai satuan.
Bila diadakan suatu studi mengenai hubungan suatu
jenis pohon terhadap lingkungan, pengkajian itu akan bersifat autekologi.
Apabila studi itu memperhatikan atau mengenai hutan di mana jenis pohon itu
tumbuh, pendekatannya bersifat sinekologi.
Pembagian ekologi seperti ini sangat berguna dalam
penelitian. Seseorang yang akan melakukan penelitian dapat memusatkan diri pada
proses-proses, tingkat-tingkat, lingkungan-lingkungan, organisme-organisme,
atau masalah-masalah dan membuat sumbangan-sumbangan yang bernilai terhadap
keseluruhan mengenai biologi lingkungan.
Hubungan Ekologi dengan Psikologi
Ekologi
mempunyai hubungan dengan ilmu psikologi terutma psikologi lingkungan.
Psikologi lingkungan adalah ilmu kejiwaan yang mempelajari perilaku manusia
bedasarkan pengaruh lingkungannya, baik lingkungan sosial, dan lingkungan alam.
Jadi, hubungan antara ilmu ekologi dengan ilmu psikologi lingkungan sudah cukup
jelas, yaitu dimana psikologi lingkungan mempelajari perilaku manusia
berdasrkan lingkungannya.
Sebagai
contoh ketika terjadi banjir yang merusak ekosistem tentu saja ada perubahan
perilaku manusia atau yang menjadi korban, bisa saja terjadi trauma akibat
banjir yang terjadi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengertian ekologi secara harfiyah adalah suatau disiplin ilmu yang mempelejari hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Sedangkan golongan individu-individu tersebut dari setiap spesies organisme disebut populasi. Kenudian populasi-populasi yang menempati suatu daerah tertentu membentuk suatu komunitas. Selanjutnya ekosistem yang meupakan sistem yang terbentuk akibat interaksi komunitas tersebut dengan tempat mereka hidup (lingkungan).
Pengertian ekologi secara harfiyah adalah suatau disiplin ilmu yang mempelejari hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Sedangkan golongan individu-individu tersebut dari setiap spesies organisme disebut populasi. Kenudian populasi-populasi yang menempati suatu daerah tertentu membentuk suatu komunitas. Selanjutnya ekosistem yang meupakan sistem yang terbentuk akibat interaksi komunitas tersebut dengan tempat mereka hidup (lingkungan).
DAFTAR PUSTAKA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar