Kamis, 14 November 2013
BAB III Konsepsi ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan
Kesusastraan biasanya
dihubungkan dengan sastra dan seni. Sastra merupakan
kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung
instruksi” atau “pedoman” dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau
“ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
“kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan
tertentu.
Sedangkan Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan
oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat
dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan
dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit
untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis
memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih
bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan
suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.
Suatu set
nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat
medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau
perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian,
banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa
garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme
dan bentuk (seperti bakung yang bermakna kematian dan mawar merah yang berarti
cinta)
Di zaman
sekarang, sastra sudah menjadi karya seni yang begitu banyak digunakan orang
sebagai media penyaluran ekpresi mereka. contohnya antara lain : Novel,
Cerita/cerpen (tertulis/lisan), Syair, Pantun, Sandiwara/drama, Lukisan/kaligrafi,
dan lain-lain. selain penyalur bakat dan ekpresi seni seorang manusia, sastra
juga berfungsi sebagai suatu teknik berkomunikasi antara manusia yang satu
dengan manusia yang lain. seperti tradisi budaya Betawi yang mewajibkan untuk
berpantun sebagai kata sambutan antar mempelai disaat mereka menikah.
Hubungan sastra
dan seni dengan ilmu budaya dasar adalah sama-sama memiliki objek yang sama
yaitu manusia. sama-sama mempelajari hubungan antar manusia melalui suatu
komunikasi yang beraneka ragam macamnya. dan bayangkan jika manusia hidup tanpa
seni. jika manusia hidup tanpa bisa menyalurkan ekspresi mereka. jika manusia
tidak bisa berkomunikasi dengan manusia lainnya. maka akan menggangu kejiwaan
atau psikologis manusia tersebut.
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun. Prosa terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Lima Komponen
Dalam Prosa Lama :
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara
Lima Komponen Dalam Prosa Baru :
1. Cerita pendek
2. Roman/ novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara
Lima Komponen Dalam Prosa Baru :
1. Cerita pendek
2. Roman/ novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau lcarya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan pericataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa
fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa
fiksi memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa
fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Komponen Prosa
lama meliputi:
1. Fabel
Fabel diambil
dari bahasa Belanda yang berarti cerita yang menggunakan hewan sebagai tokoh
utamanya. Misalkan cerita kancil atau cerita Tantri di Indonesia.
Banyak
satrawan dan penulis dunia yang juga memanfaatkan bentuk fabel dalam
karangannya. Salah seorang pengarang fabel yang terkenal adalah Michael de
La Fontaine dari Perancis. Penyair Sufi Fariduddin Attar dari
Persia juga menuliskan karyanya yang termashur yakni Musyawarah Burung dalam
bentuk fabel. Biasa pada sebuah fabel tersirat moral atau makna yang lebih
mendalam.
2. Legenda
Legenda (Latin
legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang enpunya cerita
sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali
dianggap sebagai sejarah kolektif (folk history). Walaupun demikian, karena
tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering
kali jauh berbeda dengan kisah aslinya.
Oleh karena
itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi
sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari
yang mengandung sifat-sifat folklore. Menurut Pudentia, legenda adalah
cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi,
tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga membedakannya dengan mite.
Dalam KBBI
2005, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya
dengan peristiwa sejarah. Menurut Emeis, legenda adalah cerita kuno yang
setengah berdasarkan sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan angan-angan.
Menurut William R. Bascom, legenda adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri
yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak
dianggap suci. Menurut Hooykaas, legenda adalah dongeng tentang hal-hal
yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian
yang menandakan kesaktian.
3. Cerita
rakyat (folklore)
Cerita rakyat adalah
cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki
kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang
dimiliki masing-masing bangsa.
4. Tambo
Suatu karya
sastra yang menceritakan sejarah (asal-usul) suku bangsa, negeri, dan adat.
Karya sastra sejarah ini biasa disebut dengan Historiografi Tradisional.
Penulisan sejarah suatu negeri berdasarkan anggapan atau kepercayaan masyarakat
setempat secara turun-temurun.
5. Cerita
pelipur lara
Suatu karya
sastra yang berisikan kejenakaan. Karya sastra ini bertujuan untuk melipur lara
atau membuat pembaca melupakan sedihnya.
Komponen Prosa
baru meliputi :
1. Roman
Roman adalah
sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan
perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Bisa juga roman
artinya adalah "kisah percintaan".
2. Riwayat
Riwayat adalah
catatan singkat tengatang gambaran diri seseorang. Selain berisi data pribadi,
gambaran diri itu paling tidak harus di isi keterangan tentang pendidikan atau
keahlian dan pengalaman. Dengan data itu riwayat hidup akan memberikan gambaran
atau kualifikasi seseorang.
3. Antologi
Antologi secara
harfiah diturunkan dari kata bahasa Yunani yang berarti“karangan bunga” atau “kumpulan
bunga” yang berarti sebuah kumpulan dari karya-karya sastra. Awalnya
definisi ini hanya mencakup kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun) yang
dicetak dalam satu volume. Namun, antologi juga dapat berarti kumpulan karya
sastra lain seperti cerita pendek, novel pendek, prosa, dan lain-lain. Dalam
pengertian modern, kumpulan karya musik oleh seorang artis, kumpulan cerita
yang ditayangkan dalam radio dan televisi juga tergolong antologi.
4. Resensi
Resensi adalah
suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku,
novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah
menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut
mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
5. Kritik
Kritik adalah
analisis untuk menilai suatu karya sastra. Tujuan kritik sebenarnya bukan
menunjukkan keunggulan, kelemahan, benar atau salah sebuah karya sastra
dipandang dari sudut tertentu, tetapi tujuan akhirnya mendorong sastrawan untuk
mencapai penciptaan sastra setinggi mungkin dan mendorong pembaca untuk
mengapresiasi karya sastra secara lebih baik.
Ada 2 jenis
kritik sastra :
1. Kritik
sastra intrinsik : Fokusnya pada karya sastra itu sendiri dan menganalisa
unsur-unsur karya sastra itu.
2. Kritik
sastra ekstrinsik : Menghubungkan karya sastra dengan hal-hal diluar karya
sastra. Misalnya menghubungkan karya sastra dengan pengarangnya, karya sastra
dihubungkan dengan ilmu psikologi, agama, sejarah, filsafat.
Contoh Posa Baru
Wanita itu
sudah tua, namun semangat perjuangannya tetap menyala seperti wanita yang masih
muda. Setiap tutur kata yang dikeluarkannya selalu menjadi pendorong dan bualan
orang disekitarnya. Maklumlah, ia memang seorang penyair dua zaman, maka tidak
kurang pula bercakap dalam bentuk syair. Al-Khansa bin Amru, demikianlah nama
wanita itu. Dia merupakan wanita yang terkenal cantik dan pandai di kalangan
orang Arab. Dia pernah bersyair mengenang kematian saudaranya yang bernama Sakhr
:“Setiap mega terbit, dia mengingatkan aku pada Sakhr, malang. Aku pula masih
teringatkan dia setiap mega hilang dii ufuk barat Kalaulah tidak kerana terlalu
ramai orang menangis di sampingku ke atas mayat-mayat mereka, nescaya aku bunuh
diriku.”
Setelah
Khansa memeluk Islam, keberanian dan kepandaiannya bersyair telah digunakan
untuk menyemarakkan semangat para pejuang Islam. Ia mempunyai empat orang
putera yang kesemuanya diajar ilmu bersyair dna dididik berjuang dengan berani.
Kemudian puteranya itu telah diserahkan untuk berjuang demi kemenangan dan
kepentingan Islam. Khansa telah mengajar anaknya sejak kecil lagi agar jangan
takut menghadapi peperangan dan cabaran.Pada tahun 14 Hijrah, Khalifah Umar
Ibnul Khattab menyediakan satu pasukan tempur untuk menentang Farsi. Semua
Islam dari berbagai kabilah telah dikerahkan untuk menuju ke medan perang, maka
terkumpullah seramai 41,000 orang tentera. Khansa telah mengerahkan
keempat-empat puteranya agar ikut mengangkat senjata dalam perang suci itu. Khansa
sendiri juga ikut ke medan perang dalam kumpulan pasukan wanita yang bertugas
merawat dan menaikkan semangat pejuan tentera Islam.
Dengarlah
nasihat Khansa kepada putera-puteranya yang sebentar lagi akan ke medan perang,
“Wahai anak-anakku! Kamu telah memilih Islam dengan rela hati. Kemudian kamu
berhijrah dengan sukarela pula. Demi Allah, yang tiada tuhan selain Dia,
sesungguhnya kamu sekalian adalah putera-putera dari seorang lelaki dan seorang
wanita. Aku tidak pernah mengkhianati ayahmu, aku tidak pernah
memburuk-burukkan saudara-maramu, aku tidak pernah merendahkan keturuna kamu,
dan aku tidak pernah mengubah perhubungan kamu. Kamu telah tahu pahala yang
disediakan oleh Allah kepada kaum muslimin dalam memerangi kaum kafir itu.
Ketahuilah bahwasaya kampung yang kekal itu lebih baik daripada kampung yang
binasa.”Kemudian Khansa membacakan satu ayat dari surah Ali Imran yang
bermaksud, “Wahai orang yang beriman! Sabarlah, dan sempurnakanlah kesabaran
itu, dan teguhkanlah kedudukan kamu, dan patuhlah kepada Allah, moga-moga
menjadi orang yang beruntung.” Putera-putera Khansa tertunduk khusyuk mendengar
nasihat bonda yang disayanginya.
Seterusnya
Khansa berkata, “Jika kalian bangun esok pagi, insya Allah dalam keadaan
selamat, maka keluarlah untuk berperang dengan musuh kamu. Gunakanlah semua
pengalamanmu dan mohonlah pertolongan dari Allah. Jika kamu melihat api
pertempuran semakin hebat dan kamu dikelilingi oleh api peperangan yang sedang
bergejolak, masuklah akmu ke dalamnya. Dan dapatkanlah puncanya ketika terjadi
perlagaan pertempurannya, semoga kamu akan berjaya mendapat balasan di kampung
yang abadi, dan tempat tinggal yang kekal.”Subuh esoknya semua tentera Islam
sudah berada di tikar sembahyang masing-masing untuk mengerjakan perintah Allah
iaitu solat Subuh, kemudian berdoa moga-moga Allah memberikan mereka kemenangan
atau syurga. Kemudian Saad bin Abu Waqas panglima besar Islam telah memberikan
arahan agar bersiap-sedia sebaik saja semboyan perang berbunyi. Perang satu
lawan satu pun bermula dua hari. Pada hari ketiga bermulalah pertempuran
besar-besaran. 41,000 orang tentera Islam melawan tentera Farsi yang berjumlah
200,000 orang. Pasukan Islam mendapat tentangan hebat, namun mereka tetap yakin
akan pertolongan Allah .Putera-putera Khansa maju untuk merebut peluang
memasuki syurga. Berkat dorongan dan nasihat dari bondanya, mereka tidak
sedikit pun berasa takut. Sambil mengibas-ngibaskan pedang, salah seorang dari
mereka bersyair,
“Hai
saudara-saudaraku! Ibu tua kita yang banyak pengalaman itu, telah memanggil
kita semalam dan membekalkan nasihat. Semua mutiara yang keluar dari mulutnya
bernas dan berfaedah. Insya Allah akan kita buktikan sedikit masa lagi.”
Kemudian ia
maju menetak setiap musuh yang datang. Seterusnya disusul pula oleh anak kedua
maju dan menentang setiap musuh yang mencabar. Dengan semangat yang berapi-api
ia bersyair,“Demi Allah! Kami tidak akan melanggar nasihat dari ibu tua kami
Nasihatnya wajib ditaati dengan ikhlas dan rela hati Segeralah bertempur,
segeralah bertarung dan menggempur mush-musuh bersama-sama Sehingga kau lihat
keluarga Kaisar musnah.”
Anak Khansa
yang ketiga pula segera melompat dengan beraninya dan bersyair,
“Sungguh ibu
tua kami kuat keazamannya, tetap tegas tidak goncang Beliau telah menggalakkan
kita agar bertindak cekap dan berakal cemerlang Itulah nasihat seorang ibu tua
yang mengambil berat terhadap anak-anaknya sendiri Mari! Segera memasuki medan
tempur dan segeralah untuk mempertahankan diri Dapatkan kemenangan yang bakal
membawakegembiraan di dalam hati Atau tempuhlah kematian yang bakal mewarisi
kehidupan yang abadi.”Akhir sekali anak keempat menghunus pedang dan melompat
menyusul abang-abangnya. Untuk menaikkan semangatnya ia pun bersyair,
“Bukanlah aku
putera Khansa’, bukanlah aku anak jantan Dan bukanlah pula kerana ‘Amru yang
pujiannya sudah lama terkenal Kalau aku tidak membuat tentera asing yang
berkelompok-kelompok itu terjunam ke jurang bahay, dan musnah mangsa oleh
senjataku.”
Bergelutlah
keempat-empat putera Khansa dengan tekad bulat untuk mendapatkan syurga
diiringi oleh doa munajat bondanya yang berada di garis belakang. Pertempuran
terus hebat. Tentera Islam pada mulanya kebingungan dan kacau kerana pada
mulanya tentera Farsi menggunakan tentera bergajah di barisan hadapan,
sementara tentera berjalan kaki berlindung di belakang binatang tahan lasak
itu. Namun tentera Islam dapat mencederakan gajah-gajah itu dengan memanah mata
dan bahagian-bahagian lainnya. Gajah yang cedera itu marah dengan menghempaskan
tuan yang menungganginya, memijak-mijak tentera Farsi yang lannya. Kesempatan
ini digunakan oleh pihak Islam untuk memusnahkan mereka. Panglima perang
bermahkota Farsi dapat dipenggal kepalanya, akhirnya mereka lari lintang-pukang
menyeberangi sungai dan dipanah oleh pasukan Islam hingga air sungai menjadi
merah. Pasukan Farsi kalah teruk, dari 200,000 tenteranya hanya sebahagian
kecil saja yang dapat menyelamatkan diri.Umat Islam lega. Kini mereka mengumpul
dan mengira tentera Islam yang gugur. Ternyata yang beruntung menemui syahid di
medan Kadisia itu berjumlah lebih kurang 7,000 orang. Dan daripada 7,000 orang
syuhada itu terbujur empat orang adik-beradik Khansa. Seketika itu juga
ramailah tentera Islam yang datang menemui Khansa memberitahukan bahwa
keempat-empat anaknya telah menemui syahid. Al-Khansa menerima berita itu
dengan tenang, gembira dan hati tidak bergoncang. Al-Khansa terus memuji Allah
dengan ucapan,“Segala puji bagi Allah, yang telah memuliakanku dengan
mensyahidkan mereka, dan aku mengahrapkan darii Tuhanku, agar Dia mengumpulkan
aku dengan mereka di tempat tinggal yang kekal dengan rahmat-Nya!”
Al-Khansa
kembali semula ke Madinah bersama para perajurit yang masih hidup dengan
meninggalkan mayat-mayat puteranya di medan pertempuran Kadisia. Dari peristiwa
peperanan itu pula wanita penyair ini mendapat gelaran kehormatan ‘Ummu syuhada
yang ertinya ibu kepada orang-orang yang mati syahid.”
Ilmu Budaya Dasar yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya yaitu :
• Figura bahasa
• Kata-kata yang ambiquitas
• Kata-kata berjiwa
• Kata-kata yang konotatif
• Pengulangan
Adapun alasan-alasan yang Mendasari Penyajian Puisi Dalam IBD, yaitu salah satunya adalah hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia. Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan kembali pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang tethatas.Dengan pengalaman perwakilan itulah sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa untuk memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang masyarakat.
Contoh puisi:
INDAHNYA
ALAM NEGERI INI
Puisi Ronny Maharianto
Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku
Kupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk , tenang , senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan
Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam
Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga
Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna
Puisi Ronny Maharianto
Kicauan burung terdengar merdu
Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku
Kupejamkan mataku sejenak
Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk , tenang , senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan
Wahai pencipta alam
Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam
Desiran angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga
Keindahan alam terasa sempurna
Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar